WartaDepok.com – Ketua Bidang Perempuan DPP PKS, Wirianingsih mengingatkan kepada seluruh Aleg dari PKS khususnya Aleg Perempuan untuk mengawal isu ketahanan keluarga di Parlemen. Menurutnya, isu ketahanan keluarga memiliki peran yang penting dalam kemajuan sebuah bangsa.
“Pengokohan keluarga ini menjadi sesuatu yang penting dan harus terus kita kawal. Karena pengokohan keluarga memiliki peran penting dalam ketahanan nasional, jika kita tidak memperhatikan keluarga-keluarga dan ketahanannya, maka negara akan terancam karena struktur sosial terkecilnya juga terancam,” terang Wirianingsih melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (5/10).
Perempuan yang akrab disapa dengan Wiwik ini juga menuturkan pengawalan terhadap isu ketahanan keluarga ini harus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah Anggota Legislatif, “Anggota legislatif dapat mengawal isu ketahanan keluarga ini di Parlemen, yang dapat diejawantahkan melalui undang-undang,”.
Wirianingsih juga menyampaikan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga memiliki perhatian yang besar terhadap permasalahan tersebut. Sehingga, Wiwik berharap aleg-aleg perempuan PKS dapat bekerja mengawal isu ketahanan keluarga.
“Banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan tentang ketahana keluarga dan hal lainnya. Selamat berjuang saudara-saudaraku (Aleg perempuan PKS-red) selamat mengembam amanah rakyat. Mudah-mudahan diberikan kejuatan oleh Allah, semua tetap solid dan menjadi teladan, jangan lupa Aleg adalah etalase partai,” katanya.
Senada, Sekretaris Jenderal DPP PKS, Mustafa Kamal menuturkan Anggota Legislatif Perempuan yang berasal dari PKS harus menjadi pelopor perjuang ketahanan keluarga di Parlemen.
“Saya menyebutnya, 8 kader perempuan PKS di DPR RI sebagai pelopor pertahanan keluarga, inilah yang menjadi amanah besar dari umat, bangsa dan negara,” ungkap Mustafa.
Menurut Mustafa, banyak nilai-nilai yang berusaha untuk menghancurkan jati diri bangsa. Sehingga tidak saja wilayahnya yang terancam namun juga jati diri generasi penerus bangsa.
“Saat ini era yang sangat distruktif, jangan sampai kita kehilangan jati diri bangsa, jati diri bangsa itu adalah suami istri dan anak harus bekerjasama. Jangan sampai kita goyah, ini bukan hanya dihancurkan integritas wilayahnya namun juga integritas kepribadian anak Indonesia yang jauh dari moral nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 45,” ungkapnya.
Mustofa berharap, pertemuan seperti ini semakin sering dilakukan oleh partai dengan anggota legislatifnya, “Semoga rutin dilakukan ya sinkronisasi seperti ini,”.
Pertemuan tersebut juga disambut baik oleh para peserta. Salah satunya adalah Netty Prasetiyani, Anggota DPR RI Dapil Jabar VIII.
“Saya pikir ini sangat penting, mengingat penugasan kader sebagai Aleg adalah penugasan yang sifatnya institusional. Seseorang yang masuk ke DPR adalah mandatori partai. Sehingga sinkronisasi seperti ini sangat penting dilakukan,” katanya. (mam/WD)