Humaniora

Larangan Mudik Lebaran, Pengamat Sejarah: Perlu Ada Pendekatan Sisi Budaya

190
×

Larangan Mudik Lebaran, Pengamat Sejarah: Perlu Ada Pendekatan Sisi Budaya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Mudik/ Shutterstock

WartaDepok.com – Pengamat Sejarah asal Kota Depok JJ Rizal mengatakan mudik lebaran merupakan peristiwa budaya dan sudah menjadi kebiasaan turun temurun di masyarakat. Sehingga, diperlukan pendekatan khusus untuk mencegah mereka pulang ke kampung halaman.

“Salah satunya orang Betawi yang berada di wilayah Jabodetabek ada ungkapan kita bekerja mencari uang selama 11 bulan, maka dalam satu bulan (Ramadhan dan Idul Fitri) dihabiskan untuk mencari Ridho dan berkah.

Berkaca dari hal ini, maka harus ada solusi bagaimana pemerintah melakukan pendekatan dan niatan kampanye kultural kebudayaan secara besar – besaran,” Ucap JJ Rizal dalam Diskusi Daring Instran, perihal antisipasi pemudik lokal saat Hari Raya Idul Fitri 1.441 Hijriah lintas wilayah Jabodetabek, Rabu (6/5).

Rizal menuturkan, pendekatan dari sisi struktur kebudayaan pada setiap kampung di seluruh wilayah Jabodetabek menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan pemerintah daerah, selain menetapkan larangan untuk tidak mudik.

“Dalam konteks ini, bisa merangkul tokoh agama dan tokoh masyarakat yang memiliki kekuatan di wilayah untuk membuat pernyataan kultural, yang menghimbau dan mengajak agar tetap tinggal dan tidak perlu pulang ke kampung halaman,” paparnya.

Salah satu contoh penerapan pendekatan dari sisi kebudayaan dan bisa ditiru pada setiap wilayah, menurut dia adalah program Si Gacor milik Pemerintah Kota Tangerang dimana dibentuk kampung siaga korona yang didalamnya berisi RT, RW, Kelurahan, Kecamatan bersama – sama melakukan penanggulangan Covid – 19.

“Ini adalah medium, atau cara untuk mendekati masyarakat. Sambil memberikan himbauan maupun sosialisasi penerapan aturan,” tegasnya.

Kepala BPTJ Kemenhub RI Polana Pramesti untuk sepakat dengan ide pendekatan dari sisi kebudayaan tersebut, dirinya menambahkan keluarga memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman.

“Jadi setiap keluarga juga memberikan pemahaman kepada keluarga lain agar tidak perlu datang saat lebaran tahun ini, silaturahmi bisa dilakukan secara daring,” paparnya. (Wan/WD)

BACA JUGA:  Catat! Ini yang Harus Diperhatikan Saat Beli AC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *