Humaniora

Respon Cepat dan Siaga 24 Jam, DPKP Depok Dapat Penghargaan dari Ombudsman RI

41
×

Respon Cepat dan Siaga 24 Jam, DPKP Depok Dapat Penghargaan dari Ombudsman RI

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok mendapatkan penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia .

Penghargaan diberikan dari lembaga negara itu karena DPKP Depok telah melakukan tugasnya secara responsif kepada masyarakat tersebut selama 24 jam dan hari libut siap siaga.

Pemberian penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Anggota Ombudsman RI, Andrianus Elista Meliala kepada DPKP Depok di kantornya wilayah Gran Depok City atau Kota Kembang.

Sementara itu, berbagai penyelamatan pun sering dilakukan seperti mengamankan ular berbisa dan esekusi sarang tawon  yang kerap mendapat laporan keberadaan sarang Tawon Vespa di rumah warga.

“Laporan adanya sarang tawon di rumah warga, sehari bisa dua hingga tiga dari lokasi yang berbeda. Kemarin saja ada dua lokasi, sekarang (hari ini) sudah ada satu laporan,” kata Komandan Peleton Operasional Pemadam dan Penyelamatan DPKP Depok Merdy Setiawan .

Menurut Merdy, keberadaan sarang Tawon Vespa sangat berbahaya bagi masyarakat, karena sengatan tawon ini bisa berakibat kematian. Bahkan, selama ini ada beberapa kasus soal warga yang setelah disengat Tawon Vespa meninggal dunia.

“Ada beberapa kasus warga meninggal dunia setelah disengat tawon, ” kata di

Tentunya saat melakukan evakuasi sarang tawon kata dia, anggota DPKP Depok tidak sembarangan dan memilih waktu pada malam hari karena aktifitas pergerakan tawon menurun dan tidak terlalu agresif.

“Kami biasanya eksekusi sarang tawon malam, untuk keselamatan petugas, ” kata Merdy.

Dalam eksekusi sarang tawon para petugas menggunakan Alat Perlindung Diri (APD). Tujuanya agar saat eksekusi sarang tawon tubuh petugas dari kepala sampai kaki aman dari sengat hewan itu.

“Kita pakai APD seperti APD kebakaran. Tapi ini lebih aman ke tubuh petugas dari kepala sampai kaki. Kalau kostum yang ada di pasaran itu untuk lebah madu, tapi kalau tawon vespa atau tawon api kami menggunakan APD seperti APD Kebakaran, ” papar Merdy.

Selama ini, ia bersama timnya mengeksekusi sarang tawon itu lebih banyak memilih untuk dihancurkan.

“Kalau enggak dihancurkan, bakalan kabur dan membuat sarang baru di tempat lain,” ucapnya. (Wan/WD) 

BACA JUGA:  LSP Gatensi Karya Konstruksi Bersama BNSP Gelar Program RCC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *