WartaDepok.com – RSUI menyampaikan inovasi dan upaya yang telah dilakukan dalam masa pandemi COVID-19 saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI, yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X, Agustina Wilujeng Pramestuti, dengan beberapa Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) di Indonesia pada Senin (20/4/2020) melalui teleconference.
Pada pertemuan tersebut, dari Universitas Indonesia (UI), diwakili oleh Sekretaris Universitas, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, dan dari RS Universitas Indonesia (RSUI) oleh Plt. Direktur Utama UI, Dr. dr. Sukamto, Sp.PD,K-AI didampingi dengan Plt. Direktur Umum RSUI, Eka Pujiyanti, SKM, S.E., MKM.
Dalam kegiatan ini, Komisi X DPR RI ingin mengetahui pandangan sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) dan RS Perguruan Tinggi Negeri terkait kebijakan yang telah dilakukan akibat dampak pandemi COVID-19 ini dan penanganan rumah sakit dalam menangani masalah kesehatan di masa depan.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. dr. Sukamto,Sp.PD, KA memaparkan inovasi-inovasi dan upaya yang telah dilakukan RS UI dalam menghadapi pandemi ini, diantaranya adalah kegiatan penerimaan relawan yang telah dibuka untuk umum sejak tanggal 21 Maret 2020.
Mengubah ruang rawat dengan isolasi yang dapat merawat pasien COVID-19, dan mengembangkan laboratorium RSUI agar sesuai dengan standar kesehatan untuk menangani pemeriksaan COVID-19.
“Selain itu, kami juga mengadakan kerja sama dengan Pemerintah Kota Depok untuk membuat aplikasi tracing ODP dan PDP untuk wilayah Depok,” ujarnya.
Pengembangan aplikasi tracing ini berfungsi untuk mengetahui pemetaan dan pendeteksian kasus sehingga ODP dan PDP lebih mudah dan cepat untuk dilacak di suatu tempat.
Kerja sama ini juga tentunya didukung dengan kolaborasi bersama Program Pengabdian Masyarakat UI (Pengmas UI), Dinas Kesehatan, PPK, dan rumah sakit lainnya.
Sebelumnya, prosedur alur skrining kesehatan juga telah dilakukan RSUI di awal isu COVID-19 berkembang di Indonesia. Prosedur ini mengharuskan semua pasien, pengunjung dan pegawai yang ingin masuk ke RSUI harus melalui proses skrining kesehatan terlebih dahulu oleh tenaga medis.
Dalam bidang pelayanan, RSUI berencana mengembangkan penggunaan robot bagi pelayanan pasien Covid-19, bilik disinfektan, portable ventilator dan juga penelitian lainnya yang mendukung penanganan COVID-19.
RSUI berupaya memberikan kontribusi nyata bagi dunia kesehatan Indonesia, terutama di saat kondisi pandemik Covid-19, tentunya lewat riset multidisplin bersama berbagai fakultas yang ada di UI.
Tentunya upaya dan inovasi-inovasi tersebut juga terwujud atas dukungan penuh UI yang telah mengalokasikan dana riset khusus untuk penelitian COVID-19.
Sementara itu, UI menyampaikan evaluasi dan pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang sudah dimulai pada 18 Maret 2020.
Menurut dr. Agustin, pelaksanaan PJJ di UI dilakukan secara bertahap.“Pada prinsipnya, bagi yang bisa diubah kami ubah. Bagi yang berbasis praktik, kami mundurkan atau melakukan penjadwalan ulang,” ujarnya.
Tantangan utama dalam melaksanakan PJJ adalah menjaga mutu kualitas pendidikan, sambil tetap berupaya mencegah penularan Covid-19. “Untuk itu, kami telah melaksanakan evaluasi kepada mahasiswa dan dosen untuk mengetahui apa yang bisa diperbaiki kedepannya untuk pelaksaanaan PJJ,” ujarnya menjelaskan.
Berdasarkan evaluasi tersebut, UI telah melaksanakan realokasi anggaran untuk menambah kapasitas PJJ serta melakukan pelatihan teknologi bagi para dosen.