WartaDepok.com – Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok mendapatkan kunjungan Kementerian Pendidikan Republik Demokratik Timor Leste pada Rabu (18/09/24).
Kunjungan ini, merupakan rangkaian kegiatan studi banding penyelenggaraan protokoler, kehumasan dan kesekretariatan institusi pendidikan yang dilaksanakan Republik Demokratik Timor Leste.
Untuk diketahui, pada hari sebelumnya, Selasa, 17 September 2024, Kepala Diskominfo Depok, Manto telah menyampaikan sejumlah materi terkait manajemen komunikasi krisis dan beberapa tahapan antisipasi serta evaluasi yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, dalam hal ini Diskominfo di Ruang Merpati, Hotel The Falatehan, Jakarta Selatan.
Ketua Tim Pelatih dan Pendidik Internasional untuk Kementerian Pendidikan Republik Demokratik Timor Leste, Asradi Cerman mengungkapkan kunjungan ini merupakan bentuk nyata dari yang sebelumnya dipelajari di ruang kelas pada hari sebelumnya.
Menurutnya, delegasi yang hadir hari ini menunjukan adanya koordinasi yang baik antar Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Khususnya, Diskominfo Depok yang mendukung beberapa layanan kepada PD yang lain terutama dalam pengumpulan data dan informasi.
“Diskominfo mendukung beberapa dinas operasional yang lain di lingkup Pemkot Depok. Kita tahu betapa penting pejabat-pejabat mengetahui informasi yang akurat dan itu adanya disini,” ungkap Asradi Cerman dilansir melalui laman resmi pemkot Depok.
Delegasi Kementerian Pendidikan Republik Demokratik Timor Leste berkesempatan mengunjungi Kantor Diskominfo Depok, Depok City Operation Room (DCOR), layanan kegawat daruratan 112 dan ruang server Kota Depok.
Asardi menuturkan, dengan melihat fakta-fakta lapangan yang ada, menjadi kesempatan yang sangat baik bagi delegasi yang hadir.
Fakta-fakta tersebut menjadi input dan masukan untuk diterapkan di Timor Leste.
“Ini kesempatan yang sangat bagus buat kami. Melihat fakta-fakta lapangan ini menjadi input dan masukan kita, bagaimana ini bisa dilakukan di Timor Leste sebagai negara yang baru berkembang kita belajar banyak disini,” tutur dia.
Kota Depok dipilih sebagai lokasi studi banding disebabkan oleh beberapa faktor.
Diantaranya, pencanangan Kota Depok sebagai Kota Inklusi serta jumlah populasi yang hampir serupa.
“Kota Depok merupakan kota yang sangat ideal. Kalau dilihat dari jumlah ukuran dan populasi kurang lebih sama dengan yang ada di Timor Leste,” terang Asradi Cerman.
“Mungkin dari segi kontur atau landscape alamnya berbeda, di sini lebih flat, kalau kita bergunung-gunung,” ujarnya.
Pasca kunjungan, Asradi Cerman berharap ada kolaborasi lanjutan, terutama, Kementrian Kominfo Timor Leste dengan Diskominfo Kota Depok.
“Ini menjadi pembelajaran yang sangat bagus karena pusat informasi data yang ada di sini sudah sangat terintegrasi dan ideal untuk dijadikan contoh,” pungkasnya.