WartaDepok.com – Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat membuat Peraturan Wali Kota (Perwal) bagi warga pendatang gelap yang tinggal di kota tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono mengatakan pembuatan perwal ini dibuat untuk melindungi masyarakat dari bahaya teroris.
“Perwal ini juga mengidentifikasi penduduk yang tidak jelas asal – usunya. Nanti proses pembuatannya, perwal akan melibatkan peran serta aparat keamanan seperti TNI dan Polri,” kata Hardiono usai menghadiri Upacara Sumpah Pemuda di Balaikota Depok, Senin (28/10/2019).
Ketika ditanya soal pelaku teoris sering ditangkap di Kota Depok, Hardiono menegaskan harus ada langkah kongkret. Terutama bagi para camat, lurah, ketua RW, hingga ketua RT.
Dia meminta seluruh masyarakat menggalakkan siskamling dan turun langsung ke lapangan.
Tujuannya, untuk lebih mengenal warga di wilayah masing-masing dan jangan bersikap cuek dengan warga.
“Depok ini penduduknya 2,3 juta. Semua aparatur harus jeli mengamati lingkungan dan mengenal warganya,” tutur Hardiono.
Terlebih ia menjelaskan para pengurus RT dan RW harus tegas bagi warga yang tidak memiliki identitas Depok seperti KTP dan KK.
“Kalau ada warga mengontrak tapi tidak pernah laporan dalam 1x 24 jam, maka ketua RT dan ketua RW berhak mendatangi mereka. Periksa identitas mereka, jadi jangan cuek,” kata Hardiono.
Sebelumnya, Densus 88 telah menciduk warga berinisial BS (41) yang juga dituduh terlibat jaringan teroris. BS dibekuk di wilayah Jalan Abdul Wahab, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
“Iya benar ada penangkapan terduga teroris (di Jalan Abdul Wahab, Sawangan),” kata Kapolresta Depok AKPB Azis Andriansyah.
Azis merinci soal kronologi penangkapan BS lantaran kasus tersebut ditangani pihak Densus.
Terkait penangkapan itu, rumah BS ikut menjadi sasaran penggeladahan aparat.
“Polres Depok membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut,” ucap Azis singkat.(Luk/Wan/WD)
