WartaDepok.com – Rencana Walikota Depok Mohammad Idris yang akan membangun sarana transportasi berbasis rel mendapat beragam tanggapan.
Langkah tersebut diambil sebagai upaya dalam mengatasi kemacetan di Margonda. Hal itu mendapat tanggapan dari Bayu Adi Permana. Menurutnya, sedikitnya ada tiga syarat jika ingin transportasi berbasis rel ditetapkan di Depok.
Pertama, dia harus terintegrasi dengan Rencana Srategis Nasional terkait penataan transportasi massal. Kedua adalah masuk ke dalam rencana Tata Ruang Dan Tata Wilayah Kota Depok.
“Ketiga yang cukup penting adalah menaikkan kemampuan fiskal di Kota depok hingga minimal lima kali dari yang sekarang,”ujar pelaku usaha dan pengelola Bengkel Moge ini.
Menurutnya, guna memenuhi syarat tersebut harus dilakukan dengan upaya maksimal. Diantaranya, syarat pertama diperlukan kemampuan lobby yang kuat ke pusat. Syarat kedua adalah diperlukan komunikasi politik yang baik kepada seluruh elemen Kota Depok.
“Syarat di poin yang ketiga adalah kepemimpinan yang visioner dan dukungan aparatur yang bekerja secara maksimal.Tanpa ketiga syarat tersebut, memang benar, keinginan membangun transportasi berbasis rel akan hanya menjadi mimpi saja,”terangnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris didampingi Kepala Dishub Depok Dadang Wihana, bersilahturahmi dan mengajukan berbagai usulan untuk mengatasi kemacetan serta kesemrawutan ke Kemneterian Perhubungan RI melalui sistem transportasi berbasis rel di masa mendatang.
Seperti diketahui keempat koridor tersebut yakni, koridor 1 sepanjang 10,8 KM yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur, koridor 2 sepanjang 16,7 KM dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.
Dirinya optimis dengan wacana rencana pembangunan monorel di Depok bisa terwujud.