WartaDepok.com – Empat pilar kebangsaan yang terdiri dari NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945 bisa dianalogikan dengan rumah Joglo di Jogjakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan anggota MPR/DPR RI Wenny Haryanto saat memberikan materi sosialisasi empat pilar dihadapan ratusan pelajar SMK, Staf Pengajar Ganesa 2 Kota Depok, Jum’at (31/5/2024)
Wenny menjelaskan, empat pilar kebangsaan bisa dianalogikan sebuah rumah Joglo yang berada di Kota Jogjakarta, Provinsi Jawa Tengah. Rumah itu menggunakan 4 tiang untuk menopang atau menyangga atap.
“Jika bercerita pergi ke Kota Jogjakarta pasti kita temui rumah Joglo. Rumah itu disanggah 4 tiang penyangga. Seperti tujuan 4 Pilar Kebangsaan itu, pilar itu gunakan penyangga agar tidak rubuh. Satu saja pilar rubuh pasti akan hancur,” ujar Wenny.
Oleh karena itu, Wenny mengajak agar setiap warga negara Indonesia khususnya di Kota Depok harus paham tentang konsep empat pilar kebangsaan dan mampu mengamalkannya.
“Siswa/i di SMK Ganesa ini adalah generasi penerus bangsa yang harus bisa memahami dan mengamalkan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Wenny Haryanto juga membedah tentang nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Setelah memberi menjelaskan kepada siswa/i SMK, Politisi perempuan dari Partai Golkar itu menawarkan hadiah DP Umroh bagi siapa yang bisa berhasil menjawab pertanyaannya dengan tepat seputar 4 Pilar Kebangsaan.
Di lokasi yang sama, Kepala Sekolah SMK Ganesa 2 Adi Kusnadi sangat mengapresiasi acara sosialisasi 4 Pilar kebangsaan yang digaungkan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto.
Ia mengakui pemahaman generasi muda tentang 4 Pilar kebangsaan sudah mulai memudar.
“Sosialisasi 4 Pilar ini sangat bermanfaat sekali, terutama bagi siswa/i di Ganesa 2 Depok. Karena, pemahaman 4 Pilar para generasi muda sudah mulai memudar. Jadi, saya ucapkan terima kasih kepada ibu Wenny Haryanto yang mau memberikan sosialisasi di sekolah kami,” pungkasnya.
(Bambang banguntopo)