HeadlineHumaniora

Wenny Haryanto: Stunting Memang Pendek, Tapi Pendek Belum Tentu Stunting, Ini Penjelasannya

76
×

Wenny Haryanto: Stunting Memang Pendek, Tapi Pendek Belum Tentu Stunting, Ini Penjelasannya

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Anda mungkin pernah mendengar gurauan terkait tubuh pendek disamakan dengan stunting. Memang benar orang stunting bertubuh pendek. Tapi, tidak semua orang pendek berarti stunting.

Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto mengatakan ada perbedaan kuat antara pendek biasa dengan pendek stunting. Makanya, sangat salah jika orang menganggap semua orang pendek itu stunting.

“Misalnya untuk ukuran orang luar Tom Cruise dia pendek, tapi bukan stunting. Mantan Presiden RI almarhum Pak Habibie juga, tapi dia cerdas. Mereka tidak stunting,” kata Wenny
Saat menjadi pembicara dalam kegiatan bersama Mitra kerja BKKBN terkait Kampanye Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Kota di kawasan Beji, Kota Depok, Kamis (19/10/2023).

Lantas, apa bedanya antara pendek stunting dengan pendek biasa?

Stunting kata Wenny jelas masuk dalam kategori masalah kesehatan. Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang terjadi karena anak kekurangan gizi. Stunting bisa menyebabkan infeksi berulang hingga stimulasi otak yang buruk.

“Rata-rata yang stunting itu berpikir lambat, IQ-nya rendah,” kata dia.

Stunting termasuk masalah kesehatan kronis. Sebab kondisi yang umumnya dialami anak mulai dari usia tiga bulan ini akan memberi efek jangka panjang pada kehidupan si kecil.

Sekali si anak terkena stunting, maka tumbuh kembangnya akan bermasalah. Tubuhnya tak akan bertambah tinggi, sistem kekebalan tubuh lemah, dan cenderung tidak pintar.

“Jadi ketika dewasa anak tidak akan mencapai tinggi badan ideal. Anak juga lambat karena pertumbuhan otaknya terganggu,” kata dia.

Banyak faktor yang membuat anak mengalami stunting. Bahkan kondisi ini tidak hanya dialami masyarakat menengah ke bawah. Ada juga masyarakat menengah ke atas yang anaknya mengalami stunting.

Hal ini bisa terjadi karena orang tua tidak paham memberi makanan bergizi dan nutrisi yang seimbang untuk anaknya. Misal, orang tua pekerja yang tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi si kecil hingga berakibat buruk terhadap perkembangannya.

“Jadi kunci agar anak tidak stunting ya edukasi terhadap orang tua dan tentunya makanan sehat bergizi untuk anak,” imbuhnya.

Lantas, bagaimana dengan tubuh pendek biasa?

Wenny menyebut, tubuh pendek bisa terjadi karena faktor keturunan. Karena tidak semua anak pendek stunting, cara membedakannya adalah kondisi kesehatan yang menyertainya.

Anak yang pendek tapi tidak stunting tidak akan mudah sakit. Daya tahan tubuhnya normal, mereka juga cerdas atau pertumbuhan otaknya normal.

“Pendek biasa ya mereka tidak sakit-sakitan, pintar juga. Jadi ya tidak semua orang pendek itu stunting,” pungkasnya.

(Bambang banguntopo)

BACA JUGA:  Puluhan Siswa SMK Citra Negara Kunjungi UPS Beji, Belajar Pengelolaan Sampah Organik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *