WartaDepok.com – Hari ini sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok terpilih bakal dilantik di Gedung DPRD Depok, Selasa, 3 September 2019. Mereka akan diambil sumpahnya sebagai penyambung lidah rakyat.
Dari 50 calon terpilih anggota DPRD Kota Depok, sebanyak 19 dewan baru akan mengisi kursi legislatif. Selanjutnya, sebanyak 31 calon terpilih anggota DPRD merupakan dewan yang sudah pernah menjabat legislatif di Kota Depok.
Tentu, harapan warga Depok atas kesejahteraan dan keadilan harus disuarakan para anggota dewan nantinya. Warga harus mengingat janji mereka saat kampanye dulu. Setiap anggota dewan membawa janji masing-masing. Warga berhak memagihnya.
Meski demikian, kontroversi sudah terjadi. Anggaran pelantikan yang menelan Rp 600 juta, dianggap berlebihan. Salah satunya untuk membiayai penginapan yang dinilai tak perlu.
Sekretaris Dewan DPRD Kota Depok, Zamrowi, mengatakan biaya tersebut untuk pembuatan jas anggota dewan dan panitia. Begitu juga untuk biaya konsumsi.
“Kemudian papan nama untuk masing-masing dewan, terus pin warna emas, sewa tenda, kursi, kemudian macam-macam,” kata Zamrowi, Senin, 2 September 2019.
Terkait penginapan hotel untuk anggota DPRD, Zamrowi mengatakan hal itu bersifat protokoler yang diberikan oleh Sekwan untu anggota dewan terpilih.
“Bukan hanya tidur tapi banyak item di dalamnya.Yang pertama itu kan ada dewan lama (incumbent) dan dewan baru. Malam itu kami diharapkan muncul keakraban,” kata Zamrowi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo angkat bicara terkait anggaran Rp600 juta untuk biaya pelantikan anggota DPRD Kota Depok terpilih.
Dirinya menyayangkan apabila dana yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) digelontorkan dalam jumlah yang cukup besar hanya untuk sebuah seremoni.
“Proses pelantikan ini cukup dilakukan secara sederhana, sidang paripurna biasa tidak menghambur-hamburkan APBD,” kata Hendrik, Senin, 2 Agustus 2019.
Sebaiknya, kata Hendrik dana tersebut digunakan untuk kepentingan umum seperti mendukung program kesejahteraan, yang dinilainya akan berdampak luas bagi masyarakat terutama di Kota Depok.
“Rp 600 juta itu kalau kita bangun jalan baru bisa berapa kilo atau dikasih untuk biaya sekolah, pendidikan,” tegasnya.
Pria yang berhasil untuk kedua kalinya, duduk di kursi Ketua DPRD Depok ini menginstruksikan kepada seluruh fraksinya untuk tidak menggunakan fasilitas penginapan tersebut.