WartaDepok.com – Koalisi besar sebanyak enam partai politik (Parpol) dibentuk jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Depok pada 2020. Mereka adalah Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar, PPP, PAN, dan Partai Demokrat.
Koalisi gemuk ini untuk mengalahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah 15 tahun berkuasa di Kota Depok. Namun, usaha ini dinilai masih terlalu dini.
Jadi catatan bahwa koalisi besar itu bisa dibilang wacana koalisi, sebab masing-masing partai politik di Depok belum mendapatkan restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) parpol itu masing-masing.
Meski begitu, Sekretaris DPC PPP Mamun Abdullah menegaskan, PPP masuk di dalam koalisi besar enam partai politik jelang Pilwakot masih dalam rangka membangun komunikasi politik.
“Saya selaku Sekjen (Sekretaris DPC PPP ) partai belum melihat greget calon-calon (wali dan wakil wali kota Depok 2020),” kata Mamun Abdullah kepada WartaDepok.com, Sabtu (14/9).
Sebelumnya, Ketua Harian DPC Partai Gerindra Depok Jamaluddin menjelaskan bahwa lima parpol di Depok ini bertemu untuk membangun kebersamaan terlebih dahulu yang ujungnya berakhir pada koalisi.
“Ini pertemuan lima parpol ini inisiatornya PDIP dan Gerindra. Nanti ujungnya koalisi, tapi prosesnya ini masih lama, kan masing-masing parpol lobinya (yang memutuskan) di DPP partai masing-masing, ” kata Djamaluddin.
Meski begitu pihaknya tidak mempermasalahkan hal itu di tingkat daerah lima parpol ini membentuk koalisi besar untuk membangun kesamaan terlebih dahulu.
Sehingga di Pilkada Depok nanti bisa mengusung calon wali dan wakil wali kota.
“Kalau secara keputusan bersama belum menyebutkan nama. Kalau disebutkan tiap partai khususnya PDIP (Hendrik Tangke Allo) ingin Pradi. Kalau Gerindra sudah ada (yaitu Pradi) di Pilkada 2020 harus kader Gerindra, ” jelas Jamaluddin.(Wan/WD)