WartaDepok.com – Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda Partai Gerindra bakal memberikan rekomendasi kepada jagoannya di Pilkada Depok. Sekalipun memang, ada sosok Pradi Supriatna yang notabene wakil wali kota Depok.
Menarik disimak, kondisi tersebut dinilai karena ‘cerainya’ Pradi dari Mohammad Idris, Wali Kota Depok saat ini. Wajar ketika kemudian, muncul nama Yeti Wulandari yang digadang-gadang sebagai calon kuat selain Pradi.
Analisis tersebut disampaikan Peneliti Indonesian Politic and Policy Institute (IPPI), Muhammad Yusuf Asy’ari. Yusuf menilai Yeti adalah antitesa Pradi.
“Gerindra masih wait and see saya liat. Tak mau langsung membuka front persaingan dengan ‘sekutu’ lamanya (PKS). Maka, Yeti jadi sosok yang fleksibel,” ujar Yusuf kepada awak media di Depok, Jumat (21/2).
Adapun Pradi dalam sejumlah kesempatan menyatakan bahwa pihaknya condong untuk berpisah alias bertarung dengan Idris/PKS. Ketua DPD Gerindra Kota Depok itu lebih membuka opsi mencalonkan sebagai wali kota.
Menurut Yusuf, persaingan Pradi dan Yeti bakal memanas memperebutkan tiket Pilkada Depok. Baik Yeti dan Pradi punya kapabilitas mumpuni.
“Cuma memang kalau bicara pengalaman, Pradi sedikit lebih unggul ya. Dia di eksekutif sudah memegang jabatan wakil wali kota. Kemudian relasi dengan elite-elite partai di Depok juga bagus. Dua kali ikut Pilkada,” beber Yusuf.
“Tapi Yeti bisa jadi kuda hitam. Beliau matang sebagai legislator. Sekarang pimpinan DPRD. Intinya satu sama lain kuat,” ujar Yusuf.
Dia berkeyakinan penentuan siapa jagoan Gerindra, bakal tergantung dengan dinamika koalisi. “Termasuk keputusan PKS. Saya yakin, akan mempengaruhi rekomendasi DPP (Gerindra),” pungkasnya. (Zen/WD)