WartaDepok.com – DPC Partai Gerindra Depok angkat bicara terkait isu seputar Pilkada Depok 2020 mendatang. Terutama seputar relasi kadernya yang notabene Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna dengan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Hal tersebut seiring dengan pernyataan salah seorang elite DPD PKS Depok, Khairulloh Ahyari beberapa waktu lalu. Khairulloh menyebut Idris akan sangat pas jika berduet dengan Hafidz Nasir, Ketua DPD PKS saat ini.
Ketua Harian DPC Partai Gerindra Kota Depok, Jamaludin tak ambil pusing soal itu. Dia menyatakan kesiapannya jika partainya nanti harus pecah kongsi dengan PKS di pilkada Depok 2020.
“Mau diajak bagaimana Gerindra siap-siap saja, mau bersatu lagi ayo, mau berpisah silahkan. Apapun itu Gerinda siap untuk menghadapinya,” ujar Jamal kepada awak media.
Ia mengatakan, sesungguhnya sah-sah saja apa yang dilontarkan Khairulloh.
“Namun persoalannya adalah waktu yang masih panjang, pendaftaran juga masih di bulan Juni 2020 dan tahapan baru akan dimulai. Tapi dari situ kami tahu bahwa PKS telah memiliki rencana lain, artinya Gerindra pun harus siap menghadapinya,” paparnya.
Selama ini, kata dia, pihaknya masih menahan diri dan tidak mau terlalu terbuka terlebih terkait koalisi dan pasangan calon.
“Kalau PKS sudah memulai, kami pun siap untuk memulainya. Untuk kanidat kami masih mengusung Pak Pradi sebagai calon walikota atau wakil walikota sesuai keputusan rapat internal pengurus beberapa waktu lalu,” katanya.
Meskipun, sambungnya, belakangan muncul nama Wakil Ketua DPRD Depok, Yeti Wulandari dianggap tidak menjadi permasalahan di internal partai.
“Selama belum ada hitam di atas putih berupa surat rekomendasi atau bahkan DPP merekomendasikan diluar dua nama itu, kan bisa saja. Mungkin kalau keputusannya di DPC itu sih mudah saja, tapi ini kan DPP yang memutuskan,” ungkapnya.
Dikatakannya, Gerindra sudah sangat siap baik itu akan berkoalisi kembali atau pisah dari PKS.
“Kami sangat siap, terlebih kami memiliki 10 kursi dan bisa mengusung sendiri tanpa koalisi,” terangnya.
Pernyataan Khairulloh, lanjutnya, telah membuka sedikit rencana PKS dan terkuak apa yang selama ini menjadi bahan pertanyaan Gerindra dan partai lain yang menyoroti.
“Kalau pun itu hanya sekedar wacana, namun kami melihatnya hal itu merupakan sebuah sinyal,” tukasnya.(zan/WD)