WartaDepok.com – Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna membuat pernyataan mengejutkan ihwal Pilkada Depok 2020. Pradi mengaku tak pernah mendaftar dalam penjaringan calon wali kota yang digelar PDI Pejuangan.
“Enggak ada (daftarkan diri ke PDIP), Demi Allah, demi Tuhan,” kata Pradi saat didesak soal proses penjaringan Balon dari PDIP, Senin (23/9).
Pernyataan ini sedikit kontras dengan apa yang disampaikan Ketua DPC PDIP Perjuangan, Hendrik Tangke Allo. Kepada wartadepok.com, Hendrik menyatakan bahwa Pradi bersama 9 figur lainnya ikut mengambil formulir penjaringan partainya.
Pradi mengklaim ketika batas proses pengembalian formulir, Jumat (20/9) malam, dirinya tengah berada di Banjarmasin. Jadi tak mungkin hadir di Kantor DPC PDIP, Kota Kembang.
Dia menjelaskan bahwa publik telah salah persepsi. Ketua DPC Gerindra Depok tersebut mengkalim kalau pertemuannya dengan Elite PDIP Depok beberapa waktu lalu, lebih kepada penjajakan koalisi.
“Salah persepsi nih, yang benar itu penjajakan koalisi. Kendaraan saya tetap Gerindra tapi kan kalau bisa berkoalisi ya alhamdulilah,” papar Pradi.
Dalam penjajakan tersebut, pria yang hobi menunggangi kuda besi ini mengatakan, koalisi adalah hal yang lumrah dalam berpolitik terlebih menjelang kontestasi seperti Pilkada.
“Persoalan nanti siapa yang diusung, biasanya itu last minute. Kalau bangun koalisi memang keharusan apalagi kalau menjelang Pilkada,” tutur Pradi.
Sebagai Wakil Wali Kota yang memenangi perhelatan Pilkada Depok tahun 2015 lalu dari Gerindra, Pradi mengaku dirinya menyerahkan ke pusat mengenai siapakah yang akan diusung partai pada Pilkada 2020.
Siap Tantang Petahana
Pradi mengaku, nantinya tim dari partai pimpinan Prabowo Subianto ini akan melihat sosok yang akan diusungnya. “Nanti dari hasil studi di lapangan, akan di rekomendasikan seperti apa nantinya calon-calon yang akan mewakili partai, kemudian akan di teruskan ke tingkat provinsi dan pusat,” kata Pradi.
Sembari menunggu proses tersebut Pradi mengajak teman-teman di partainha untuk membangun komunikasi dengan partai lain.
Saat ditanya koalisi tersebut dibangun untuk menjegal PKS Pradi buru-buru membantah.
Baginya, strategi yang dilakukan Gerindra semata-mata dilakukan untuk kepentingan rakyat, karena menurutnya semua partai politik bergerak maju demi rakyat.
“Nanti calon yang berhasil (menang Pilkada), harus bisa menjalankan tugasnya yakni membuat keinginan rakyat terwujud, membuat masyarakay lebih baik lagi,” kata Pradi.
Pradi mengaku, siap untuk kembali maju dalam pertarungan Pilkada, namun kali ini, bukan menjadi Wakil, melainkan Wali Kota menghadapi petahana, Mohammad Idris Abdul Somad.
“Oh, sangat siap saya mah (berkompetisi dengan Petahana)” ujar Pradi
Namun seperti yang pernah dikatakan pria bertubuh tinggi tegap ini, sampai saat ini Pradi mengaku dirinya tetap memegang teguh janji kampanyenya kepada warga yang telah dipimpinnya sejak Februari 2016.
“Saya masih istiqomah untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai yang diamanatkan Undang-Undang sebagai Wakil mendampingi Wali Kota, memberikan saran dan sebagainya walaupun kebijakan ada pada beliau,” papar Pradi.
Tapi Pradi mengaku, sebagai anggota Partai Politik (Parpol) dirinya sudah tentu memiliki niat untuk melangkah lebih tinggi dalam karier politiknya.
“Setiap orang yang ada di politik, pastilah ada keinginan untuk lebih luas lagi menyuarakan atau menyambungkan keinginan masyarakat,” kata Pradi.
Dalam proses penyeleksian bakal calon nanti, Pradi mengaku partainya yakni Gerindra akan melihat hasil kajian seperti apa keinginan masyarakat dalam mencari pemimpin baru.
“Yang jelas kami ingin sarana dan prasarana betul-betul seperti yang diinginkan masyarakat, misal infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, termasuk pemberdayaan di masyarakat,” tutup Pradi. (wan/mam/WD)