WartaDepok.com – Pilkada Depok yang berlangsung beberapa bulan lagi kemungkinan akan diikuti 2 pasang calon yaitu Idris Somad – Imam Budi Hartono dan Pradi-Afifah kemungkinan akan berlangsung sengit.
Kekuataan pemilih diluar basis partai politik pun juga turut mampu mendulang suara. Hal itu diungkapkan intelektual nahdiyin yang juga kader GP Anshor Habib Ahmad Riza Alhabsyi menanggapi peta politik pilkada Depok.
“Tanpa ada poros tengah maka Pilkada ini menjadi menarik karena kedua kandidat punya daya tarik khas masing-masing dan mempunya basis pemilih yang beragam dalam pilkada ‘head to head’, “ujar Ahmad Riza Alhabsyi dalam sebuah perbincangan Minggu (30/8) di Depok.
Ia pun menjelaskan dengan jumlah pemeluk Islam di Depok sekitar 92% maka Idris-IBH kecenderungan meraup dukungan basis islam modern dan Islam tradisional cukup utuh
Pradi akan didukung kaum nasionalis dan sebagian Islam tradisional. Pradi-Afifah pun akan mendapat dukungan suara utuh basis pemilih non-muslim.
“Hal itu dikarenakan Sukur Nababan selain sebagai ketua DPP PDIP partai utama pengusung Pradi-Afifah dan anggota DPR dapil Depok, juga Sukur Nababan memiliki ketokohan yang kuat di jaringan gereja, dan setahu saya beliau sangat dihormati di basis gerejanya beliau, “kata Riza.
“Tentu kerja keras Sukur nanti akan sangat efektif mendongkrak suara Pradi-Afifah dari pemilih non-muslim yang cukup signifikan, “ujarnya.
Riza juga mengatakan bukan berarti Idris-IBH juga tidak bisa mendapat suara pemilih non-muslim dalam pilkada Desember 2020 nanti.
“Selama kepempinan walikota Idris Somad juga sukses membina kerukunan antar umat beragama di kota Depok, Tentu itu juga jadi daya tarik sendiri bagi pemilih non-muslim dalam memilih Idris-IBH. Hampir tidak diketemukan gesekan persoalan kerukunan tersebut, ” katanya.
Sebagai kader GP Anshor, ia pun berharap agar siapapun yang terpilih nanti tetap harus mampu membina dan menjaga kerukunan antar umat beragama di kota Depok.
