WartaDepok.com – Wakil ketua bidang Pemuda dan Olah raga DPC PDI Perjuangan Eric Yansen Sihotang mengatakan, penyebaran virus Corona sudah sangat mengkhawatirkan, sudah ratusan orang yang positif dan korban meninggal telah berjatuhan.
Bahkan kata dia, Kota Depok menjadi Kota yang pertama menyatakan warganya terkena virus Covid-19, namun sampai saat ini tidak ada tindakan nyata yang di berikan oleh Pemerintah Kota untuk mencegah atau mematikan mata rantai dari virus Covid-19 ini.
“Pemerintah Kota Depok tidak berkaca dari Pemerintah Kota Surabaya yang sudah membuat ruang sterilisasi di beberapa titik keramaian di Kota Depok,”kata Eric Yasen yang diterima WartaDepok.com.
Kata dia, Pemerintah Propinsi Jawa Tengah juga melakukan langkah strategis seperti; tracking riwayat pasien, menunda atau membatalkan acara keramaian, proses pembangunan pabrik masker, menggenjot alkohol, menambah rujukan rumah sakit dan sebagainya.
Menurut dia, penanganan di daerah lain sudah ada. Tapi Pemerintah Kota Depok masih adem ayem.
“Padahal, ODP di Kota Depok sudah mencapai 297. Warga Kota Depok terlihat khawatir, karena sudah banyak yang berinisiasi untuk menyemprot disinfektan di masjid dan lingkungan sekitar,” kata dia. Ia menyarankan agar Pemerintah Kota Depok gunakan APBD yang memang sudah menjadi hak warga Depok.
Dengan memprioritaskan untuk membeli alat kesehatan, kegiatan penyemprotan disinfektan ditengah keramaian, jalin kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UI, dan segera meminta kepada Pemerintah Pusat agar Depok diberikan usulan Rumah Sakit yang di rekomendasi untuk penangana Covid-19.
Lalu sebarkan informasi mengenai dampak Corona supaya warga Kota Depok tidak acuh, selenggarakan secara masif dan terukur.
“Sekarang warga Kota Depok sudah rugi, maka buatlah kerugian tersebut menjadi sebanding dengan hasil kerja yang nyata. Pemerintah Kota Depok jangan kebanyakan cuci tangan dengan membiarkan semua penanganan Corona seadanya,” pungkasnya. (Wan/WD)
