WartaDepok.com – Pagi ini ada alasan bagus bagi kamu agar tak lagi menggerutu apabila kedapatan harus berdiri di kereta rel listrik (KRL) atau bus kota saat berangkat kantor. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa berdiri bisa membakar kalori lebih banyak.
Banyak pakar percaya bahwa berbaring, duduk, dan berdiri membutuhkan energi yang berbeda-beda. Namun belum banyak yang menghitung perbedaan energi dari ketiga aktivitas tersebut.
Sampai akhirnya studi terbaru yang dilakukan oleh University of Granada (UGR) di Spanyol, yang mengungkapkan bahwa berdiri menggunakan energi lebih banyak. Dan juga, berdiri disebutkan dapat membakar lebih dari 45 kilokalori periode 6 jam sehingga mengurangi efek negatif dari gaya hidup sedenter.
“Kami orang Spanyol menghabiskan antara 8 sampai 10 jam duduk atau berbaring tiap harinya, di luar waktu tidur,” tutur Francisco J. Amaro-Gahete, seorang sarjana dalam bidang biomedis di UGR, dikutip dari Medical News Today.
Mereka menemukan adanya kaitan jelas antara bergerak sedikit lebih banyak dan risiko mati muda yang bisa disebabkan oleh gaya hidup sedenter. Amaro-Gahete menyebutkan kita bisa melawan gaya hidup ini dengan melakukan sedikit perubahan gaya hidup.
“Misalnya, dengan lebih lama berdiri, bisa mengurangi risiko terkena penyakit seperti obesitas atau diabetes tipe 2,” imbuhnya.
Para peneliti menyarankan bahwa bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan rentan sedenter, misalnya pegawai kantoran, sebaiknya menghabiskan waktu cukup banyak untuk berdiri. Terlebih lagi apabila tak sempat melakukan olahraga.
Selain itu, memperbaiki postur dan mengubah posisi duduk sesekali juga dapat membantu agar tidak terjebak dalam gaya hidup sedenter.
“Jika seseorang bisa bangun, berjalan sepuluh langkah, dan kembali duduk, maka bisa jadi efek dari gaya hidup sedenter bisa sangat berkurang,” pungkas Jonatan R. Ruiz, PhD, penulis senior studi tersebut, dari Fakultas Ilmu Olahraga UGR.