WartaDepok.com – Pesaing Grab Bike dan Go Jek kembali bertambah. Setelah Cyberjek yang di-launching beberapa pekan lalu di Hotel Bumi Wiyata, giliran Gaspol yang siap ‘mengguncang’ transportasi berbasis aplikasi di Kota Depok, Jawa Barat
Humas Gaspol Iman Berkat mengatakan, Gaspol Indonesia dibentuk di Kota Depok dan memiliki kepanjangan yaitu Gerakan Anti Susah Pengemudi Online.
“Kita tidak mau jadi pengikut perusahaan ojol lainya. Kami memiliki perbesaan dan inovasi. Untuk tarif Gaspol Indonesia mengikuti aturan pemerintah,” kata Iman kepada kepada WartaDepok. com, Minggu (8/9/2019) ketika dikonfirmasi di Depok.
Setiap driver Gaspol Indonesia, jelas Iman, mendapatkan tabungan setiap menarik atau membawa penumpang sebesar 2 persen. Jadi ia menegaskan tidak ada bonus seperti perusahaan ojek online yang ada.
“Setiap narik penumpang dikasih 2 persen untuk tabungan, perusahaan ojek online ini lahir di Kota Depok,” ucap Iman.
Awal mula dibentuk Gaspol Indonesia berawal dari keluhan para driver dan pemilik perusahaan ini pelanggan setia ojek online setiap aktifitasnya.
Iman mengatakan, saat ini sudah ada beberapa cabang Gaspol Indonesia di beberapa kota besar di Indonesia, seperti di Medan, Palembang, Bali, dan lainnya.
“Aplikasi ini bisa diunduh di play store. Saat ini sudah ada 9 ribu driver seluruh Indonesia. Kami sebenarnya sudah berdiri dari 7 bulan lalu dan perekurtan 2 bulan lalu. Kenapa Gaspol Indoesia beridir karena banyak keluhan dari para driver ojol,” kata Iman.
CEO alias pimpinan perusahaan Gaspol Indonesia Lisa Subandi menambahkan, Gaspol Indoneaia belum resmi diluncurkan. Tapi Gaspol sudah ada ribuan mitra driver di Jabodetabek hingga Pulau Jawa.
“Saat itu saya sering berdiskusi dengan pengemudi. Saya pikir mereka sejahtera, ternyata mereka tidak seperti apa yang saya bayangkan. Soal pendapatan, justru sebaliknya. Jadi mereka seolah terpaksa. Dari situ saya terbesit bikin transportasi online, berangkat dari keluhan para driver dan kami analisa,” ujar Lisa.
Lisa menjelaskan, sistem pembagian dengan driver pun benar-benar memperhatikan aspek kesejahteraan mitranya. Dari setiap trip atau ‘tarikan’, pihaknya memotong kurang lebih 20 persen.
“Dua persen kami kembalikan ke rider untuk tabungan, ada juga trip mingguan, bulanan dan kalau mereka melebihi trip mereka dapat bonus 7 persen. Ada maintenance juga, 70 trip sebulan, kita keluarkan ganti oli sendiri. Kalau dia mau mendapat income yang besar maka harus kerja lebih keras,” jelas Lisa.