HeadlineMargonda

Manajemen Mal Cinere Klarifikasi, dari Biaya Sewa Tenan sampai Diskon

988
×

Manajemen Mal Cinere Klarifikasi, dari Biaya Sewa Tenan sampai Diskon

Sebarkan artikel ini

WartaDepok.com – Pihak Manajemen Mal Cinere mengklarifikasi terkait tidak adanya keberpihakan kepada para penyewa tenan di area basement saat masa transisi pandemi Covid-19. Mereka berkomitmen membantu penyewa tenan di tengah situasi sulit ini.

“Manajemen sudah memberikan kebijakan sebelum masa transisi pandemi. Kita (manajemen) berikan free sewa di bulan April, Mei, dan 16 Juni 2020,” kata Legal Mal Cinere Sandi Prahara kepada WartaDepok.com, di kantornya, Selasa (21/7).

Kata dia, tanggal 16 sampai 30 Juni 2020 Mal Cinere sudah buka sehingga pihak manajemen menagih biaya tenan secara proposional. Penagihan itu melalui surat yang diberikan kepada para penyewa tenan foodcourt.

“Kita hanya menagih proposional untuk tanggal 16-30 Juni. Kita sudah berikan surat ke masing masing tenan. Jadi selama free sewa, kita cuma tagih air dan listrik, ” jelas dia.

“Karena utilitis adalah kewajiban dan tidak bisa ditunda. Itu kebijakan dan kita bayar ke negara, ” ulas Sandi.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk bulan Juli 2020 pihak manajemen menagih full sewa tenan. Namun, pihaknya sedang mengajukan keringanan yaitu diskon 50 persen ke manajemen.

“Di bulan Juli, kita tagih full. Tapi kita sedang mengajukan kebijakan diskon 50 persen ke manajemen kita. Karena ada beberapa tenan meminta macam opsi untuk diberikan diskon. Ada yang 70 persen, 50 , dan 30 perse . Kita akomodir, ” jelasnya.

“Kita sudah ajukan (ke manajemen). Cuma di bulan Juli. Ketika sudah ada hasil keputusan. Maka akan dilakukan di bulan berikutnya, ” kata dia.

Lalu ia menambahkan, para tenan belum ada yang membayar air dan listrik dari April, Mei, Juni, dan Juli 2020.

Secara otomatis pihak manajemen meminta dan memberikan deadline sampai 20 Juli.

“Itu kita minta, makanya kita deadline sampai 20 Juli. Supaya mereka bayar. Utilitis itu kan mereka yang pakai. Meskipun mereka tidak buka. Makanya wajar ditagih sesuai pemakaian. Dan itu fair. Itu pun masih susah membayar, ” katanya.

Ia juga meluruskan soal tidak ada ruang negosiasi, itu tidak benar. Pihaknya telah melakukan meeting dengan para tenan yang merupakan ruang negosiasi.

“Pihak kami sudah melakukan meeting dengan para tenan. Itu ruang negosiasi pembicaraan, maunya seperti apa?. Dan hasilnya untuk mengajukan diskon. Sebanyak 50 persen untuk tanggal 16 sampai 30 Juni sampai kondisi membaik itu permintaan dia (tenan),” paparnya.

Selain itu juga Sandi tidak membenarkan pihak manajemen Mal Cinere mengeluarkan penyewa tenan keluar yang tidak patuh aturan.

“Ada kata-kata kalau tidak setuju dengan manajemen silakan out. Itu tidak ada. Kita minta konfirmasi. Kita undang. Meeting dan mereka maunya seperti apa?. Kita ajukan ke manajemen. Mereka tetap operasional di bulan Juni. Merek tidak tutup, ” kata dia.

Kendati demikian, Sandi mengatakan ada 28 tenan yang berada di foodcourt basement Mal Cinere hanya dua penyewa tenan yang baru bayar sewa.

“Kita buka negosiasi, kurang apa kita. Mereka masih jualan. Tanpa membayar. April, Mei, Juni, dan Juli belum bayar. Juli sampai 30 pun belum bayar. Baru 2 tenan yang membayarkan kewajibanya dari 28 tenan, ” ulasnya.

Sandi juga membatah adanya penutupan paksa tenan dari manajemen, jika belum ada yang membayar pada waktu ditentukan di tanggal 21 Juli.

“Tanggal 21 Juli itu hoaks, tidak ada. Kita tetap kasih keringanan dengan kebijakan- kebijakan. Karena kebijakan kita itu, 14 bulan yang berjalan. Kalau mereka belum bayar. Kita mundur.

BACA JUGA:  BRI Cabang Cibubur Kenalkan Transaksi QRIS melalui BRImo

Sedangkan H+1 masih ada operasional. Tapi sekarang pun tidak berlaku kan itu, ” jelas dia.

Sandi menambahkan, untuk pengajuan kontrak tenan yang tadinya enam bulan awalnya.

Pihaknya memotong dua bulan sekali saat masa pandemi Covid-19. Pemotongan ini kata dia, agar mereka bisa mengevaluasi.

“Dari pengajuan kontrak yang tadinya 6 bulan, kita potong 2 bulan sekali. Supaya mereka bisa evaluasi. Keringanan – keringanan itu dikasihkan. Dan kita ajak bicara, ”

“Kita demokratis, kita buka ruang. Bagaimana win win solutions, dan ini dianggap tidak ada solusi. Itu tidak benar. Mereka pasti mengakui ada meeting, dan mereka tanda tanggan untuk perpanjangan sewa, ” pungkasnya. (wan/WD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *