WartaDepok.com- Turnamen Basket Blask Cup 2019 antar pelajar se-Jabodetabek resmi dibuka. Turnamen itu digagas oleh SMA negeri 3 dikuti 19 tim club basket pelajar pria dan wanita.
Peresmian itu dibuka oleh Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, Ketua BMPS Kota Depok Acep Azhari, dan Kepala SMA Negeri 3 Depok, Minggu (28/7).
“Turnamen ini digelar setiap tahun, secara rutin kami laksanakan,” kata Kepala SMAN3 Kota Depok Abdul Fatah kepada WartaDepok.com.
Turnamen bola basket yang digelar rutin tiap tahun sebagai kegiatan ajang silaturahmi antar pelajar se-Jabodetabek.
Tak hanya itu Blask Cup 2019 juga meredam isu yang ada di luar seperti masalah tawuran, sehingga emosional anak-anak pelajar disalurkan di turnamen basket ini.
“Kegiatan ini juga sebagai wadah Jabar Masagi, yaitu membentuk kreatifitas untuk mencapai prestasi. Disamping membantu pelajar siswa dan siswi sehat jasmani dan rohani,” tutur Abdul Fatah.
Dijelaskan, Jabar Masagi adalah program pendidikan karakter bagi pelajar untuk membekali masyarakat Jawa Barat dengan nilai-nilai baik yang selaras dengan cita-cita Jabar Juara Lahir Batin.
Masagi adalah filosofi Sunda yang singkat dan padat tetapi memiliki makna yang mendalam.
“Dalam bahasa Sunda, “Jelema Masagi” artinya orang yang memiliki banyak kemampuan dan tidak ada kekurangan,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Ketua BMPS Kota Depok Acep Azhari menuturkan, Blask Cup 2019 sebagai wadah bagi pelajar yang ada di Depok silaturahmi.
Sekarang ini, melihat zaman teknologi silaturahmi hanya di dunia maya saja, namun silaturahmi kumpul dan bertatap muka harus bertemu.
Maka dari itu, turnamen basket ini sebagai pembelajaran bagi para pelajar agar silaturahmi harus bertemu, sehingga anak-anak ini bisa memiliki 3C.
“Makna 3C ini pertama Creatifity maknanya pelajar ini kereatif dan tidak mati dalam memberikan ide dan lainya, kedua Conffidence, dan Cobektif ini jangan hanya lewat internet mengunakan handpone tapi harua silaturahmi di darat,” jelasnya.
Masih di lokasi, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna menuturkan, ajang turnamen basket antar pelajar se-Jabodetabek bentu toleransi dan bentuk motovasi semangat.
“Turnamen ini bukan hanya sekedar olahraga saja, tapi berbagai bentuk toleransi, Depok ini sangat majemuk di Jawa Barat. Datang bertanding dan guyup karena para pelajar ini penerus altet olahraga. Mereka sudah pasti pelajar yang disiplin, karena olahraga orang yang disiplin,” ungkap Pradi.(wan/WD)