WartaDepok.com – Unit Reskrim Polsek Beji berhasil meringkus komplotan pencuri yang beraksi di Restoran Burger King D’Mall 2 Agustus 2019 lalu. Mereka yang diciduk adalah Marwan (53) dan Ghani (30). Sementara tiga lainnya hingga kini masih buron.
Marwan ditangkap di Bekasi, sementara Gani ditangkap di Palembang.
Aksi para pelaku sebelumnya terekam cctv dan sempat viral di media sosial. Mereka kedapatan mencuri HP dengan trik khusus di Restoran Burger King D’mall, Jalan Margonda Raya sekitar pukul 16.00 WIB.
Kapolresta Depok AKPB Aziz Ardiansyah mengatakan, aksi kelompok ini terbilang unik. Pelaku mengambil HP dengan cara mengalihkan perhartian dengan cara memberitahukan bahwa ada uang jatuh di lantai ketika korbannya sedang asik santap makanan di rumah makan itu.
“Kita baru berhasil mengamankan dua pelaku dalam aksi pencurian itu.Aksi pencurian HP di mal pelaku ada lima orang,” kata Aziz di Mapolresta Depok, Selasa (27/8).
Menurut Aziz, di kelompok ini para pelaku sudah memiliki tugas masing-masing sehingga terlihat sangat rapih.
“Jadi materinya (barang yang diambil) mungkin tidak seberapa besar, tapi ini caranya unik, jadi ketika korban sedang makan dialihkan perhatiannya baru kemudian diambil barangnya,” jelasnya.
Penangkapan pelaku ini jelas Aziz, usai mendapatkan laporan dari korban yang melaporkan ke Polsek Beji.
Mendapat informasi itu, anggota langsung bergerak karena ada barang bukti yaitu CCTV, sehingga melakukan penangkapan pelaku di wilayah Palembang dan Bekasi.
“Dari hasil penangkapan, kami peroleh informasi bahwa anggota komplotan ini berjumlah lima orang, dan ini komplotan lintas kota, melakukan dibeberapa kota,” jelas Aziz.
Kelompok pencuri ini sudah belasan kali melakukan aksinya di enam kota antara lain, Depok, Sadang, Banten, Tegal, Bekasi, dan Cirebon.
“Pengakuan pelaku baru sekali beraksi di Kota Depok. Tapi kami akan dalami terus menerus, karena mereka sudah beraksi sejak lima tahun yang lalu, artinya dari cara mereka menyusun skenario kejahatan saja sangat terorganisir sekali, jadi kami dalami kemungkinan ada tempat kejadian yang lain,” tukasnya.
Buat Bayar Sekolah Anak
Sementara, Marwan mengaku dirinya sudah lima tahun berkecimpung di dunia kriminal tersebut.
Dalam komplotan itu, ia berperan sebagai pengalih perhatian. Seperti yang terjadi di resto mall, ia berpura – pura menjatuhkan uang dan memberitahu korban bahwa uangnya terjatuh.
“Pas orangnya lengah, temen saya yang lain ngambil HP yang ada di atas meja. Pokoknya kita kalau beraksi selalu bareng–bareng supaya gak ketahuan,” kata pria paruh baya ini.
Kata dia, ia bersama empat rekannya beraksi secara acak dan kerap beraksi pada hari Sabtu dan Minggu.
“Kalau akhir pekan kan ramai. Kita juga targetnya gak di mall aja, bisa jadi kalau ada acara atau konser apa yang banyak orang,” ungkapnya.
Ia mengaku nekat melakukan aksinya lantaran desakan ekonomi.
Pekerjaan sehari – harinya sebagai pedagang pakaian bekas dirasa tidak cukup membiayai kebutuhannya serta membayar uang sekolah empat anaknya.
“Yang masuk SMA aja diminta biaya empat juta, saya baru sanggup bayar satu juta. Sisanya saya cari begini (nyopet),” pungkasnya.(wan/WD)