Peristiwa

Empat Warga Depok Dipatuk Ular, Selama Teror Kobra Jawa

372
×

Empat Warga Depok Dipatuk Ular, Selama Teror Kobra Jawa

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/Pixabay

WartaDepok.com – Selama teror ular Kobra Jawa di Kota Depok, sudah ada empat warga kota tersebut yang dipatuk ular berbisa tersebut.

Hal itu berdasarkan data yang diterima Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Depok.

“Selama ini sudah ada empat orang yang dipatuk (ular berbisa), salah satunya anak kecil berumur delapan tahun,” kata Komandan Pleton Operasional Pemadaman dan Penyelamatan DPKP Depok Merdy Setiawan, Rabu (18/12/2019).

Ia mengatakan dari awal Desember 2019 sampai hari ini ada sekitar 15 laporan warga yang diteror ular kobra dan ada 12 ular kobra yang ditangkap anggota DPKP Depok.

Meski hanya dapat 12 ekor ular kobra yang ditangkap, tapi banyak juga ular yang ditangkap warga lalu dimatikan.

“Walapun hanya 15 laporan kasus penemuan ular kobra dari warga, tapi setelah ditelusuri tidak ada ular di lokasi. Kemungkinan, ularnya sudah menjauh jadi lokasi yang kita sisir hanya perlintasan saja. Karena ular kobra bukan jenis ular yang lama berdiam di satu tempat. Kalaupun terlihat paling untuk cari makan atau hanya melintas saja,” papar Merdi.

Ular kobra yang berhasil ditangkap sambung Merdi, ada yang dipelihara anggota dan diserahkan ke komunitas reptil.

Namun kata dia, paling banyak diserahkan ke komunitas reptil .

“Sebenarnya banyak ular yang ditemukan. Tapi sudah dimatikan oleh warga, karena panik dan takut,” kata Merdi.

Kendati demikian, di RSUD Depok ada dua orang warga kota tersebut yang ditangani karena dipatuk ular kobra atau ular berbisa.

Pertama warga Kecamatan Beji berinisal W (56) yang merupakan pedagang sayur, itu pun sudah pulang.

Sedangkan, satu orang berinisial AA (17) warga Kecamatan Sukmajaya baru masuk pada Selasa (17/12/2019) malam.

“Untuk warga Depok ada dua orang yang kami tangani (di RSUD Depok). Satu orang sudah sembuh dan pulang. Tapi satu orang warga Sukmajaya baru masuk kemarin malam langsung ditangani di ruang UGD,” kata Humas RSUD Depok Hadi .

Menangapi hal ini, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan bahwa fenomena teror ular kobra karena faktor alam yaitu pergantian musim.

Lalu ditambah lagi faktor habitatnya hilang karena sudah dibangun bangunan perumahan atau lainya, sehingga ular itu pindah.

“Penangannya harus menjaga kebersihan lingkungan untuk mengantisipasi ular ular masuk ke rumah. Untuk itu saya akan buat surat edaran soal itu, nanti RT, RW, Lurah , dan Camat harus berkoordinasi untuk menjaga kebersihan lingkungan . Tak hanya itu penyuluhan juga akan diberikan ,”

“Jadi penanganan ular kobra ini bukan melibatkan intelejen atau BIN yang diberitakan sebelumnya, tapi itu cerita saya waktu tinggal di Timur Tengah ,” tandas Idris. (Wan/WD)

BACA JUGA:  Pemadaman Api di TPS Limo, Damkar Depok Optimalkan Personel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *