HeadlinePeristiwa

Pulang dari Cina, Satu Warga Depok Diduga Terinfeksi Virus Corona

63
×

Pulang dari Cina, Satu Warga Depok Diduga Terinfeksi Virus Corona

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/Pixabay

WartaDepok.com – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Devi Mayori mengatakan, satu pasien dinyatakan diduga terinfeksi virus Corona saat melakukan pemeriksaan di RSUD Depok pada Selasa (3/3/2020).

Pasien ini kata dia, sudah dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso Jakarta usai dilakukan pemeriksaan.

“Baru satu pasien usianya 21 tahun. Pasien datang pagi dan sudah berada di UGD RSUD Depok, ” kata Devi kepada wartawan di RSUD Depok.

Devi menyatakan bahwa satu pasien ini ber-KTP Jakarta wilayah Kemayoran yang tinggal di Kota Depok. Pasien itu jelas Devi, datang ke RSUD Depok karena mengalami gangguan batuk, pilek, panas, dan nyesak.

“Ternyata beliau (pasien) tinggal di Depok dan bekerja di China, ” kata Devi.

Ia mengatakan, pasien ini sudah berada di Indonesia daerah Depok selama satu bulan. Dan baru mengalami gejala gejala terjangkit virus Corona.

“Pasien ini ada riwayat berpergian dari wilayah endemik, jadi statusnya pasien dengan pemantauan. Kalau ada gejala tersebut gak ada hasil lab atau ronsen dan kotak itu masih orang dengan pemantauan, ” papar Devi.

Mendengar riwayat pasien pernah berada di wilayah endemik pihak RSUD Depok langsung dikirim ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi. Sehingga, kata dia, tinggal menunggu hasil lab.

“Kami serahkan ke RSPI, tadi pukul 10.00 WIB. Untuk hasilnya belum tahu. Saya tidak tahu hasilnya kan hasilnya tidak sehari, dua hari , ” kata Devi.

Lalu kata dia, pasien itu telah dipulangkan oleh RSPI usai dilakukan pemeriksaan. Meski dipulangkan, Devi mengatakan, pasien ini diisolasi di rumah dan pihaknya berpesan atau memberikan edukasi ke pasien untuk tidak berkeliaran ke luar rumah.

“Isolasi di rumah dipantau oleh puskesmas untuk orang dengan pemantauan itu tata laksananya puskesmas yang memantau. Dengan mendatangi, mengukur suhu tubuh, dan melihat apakah ada perburukan atau perubahan yang terjadi pada pasien tersebut,”

“Demamnya ditata laksana medis kalau ada batuk ya batuknya diobati dengan antibiotik lain. Jadi dianggapnya batuk pilek seperti biasa sebelum pasiennya keluar, ” pungkasnya. (Wan/WD)

BACA JUGA:  Puluhan Warga Kalimulya Ikuti Pelatihan Kecantikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *