WartaDepok. com – Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah menegaskan akan memberikan peringatan keras bagi para pelaku tawuran pelajar.
Sebab, aksi tawuran pelajar di Kota Depok, Jawa Barat membuat resah masyarakat dan dunia pendidikan di kota tersebut.
“Akhir-akhir ini tawuran pelajar bukit resah.Kami merasa prihatin secara pribadi dan khususnya jajaran kepolisian atas ulah para pelajar khususnya SMA/SMK/STM yang sering terlibat tawuran, bahkan peristiwa tawuran terakhir yang terjadi pada tanggal 15 Oktober 2019 telah menyebabkan salah satu siswa SMK swasta di Depok harus meregang nyawa, ” kata Azis di Mapolresta Depok, Jumat (18/10).
Azis menyayangkan peristiwa tersebut terus terjadi. Untuk itu pihaknya menghimbau bahwa masalah tawuran pelajar ini butuh kepedulian semua pihak.
Hal paling mendasar tutur Azis, untuk mengeliminir terjadinya tawuran pelajar adalah peran orang tua siswa itu sendiri.
“Orang tua harus mau untuk terus menerus menasehati dan mengawasi putra/putri mereka untuk tidak melakukan hal hal negatif, ” ujar Azis.
Sedangkan sambung Azis, pihak sekolah juga memiliki peran yang sangat penting, karena dilingkungan sekolah inilah mereka membawa konflik tawuran atas alasan membela kehormatan almamater atau setia kawan.
Pendidikan etika dan moralitas harus terus ditanamkan kepada generasi muda yang sedang mencari jati dirinya.
“Tentu pendidikan keagamaan juga tidak boleh ditinggalkan agar para remaja ini menjadi anak anak yang bertaqwa, berakhlak yang baik dan beradab, ” kata Kapolresta Depok.
Sedangkan kepolisian sendiri sudah melakukan langkah-lamgkah dari mulai langkah pre-emtif, preventif dan represif.
Langkah pre-emtif dilakukan melalui program Police Goes To School, dimana para petugas polisi diterjunkan ke sekolah-sekolah untuk menjadi inspektur upacara atau mengisi materi pelajaran sambil memberikan himbauan agar para siswa tidak melakukan hal hal negatif dan fokus untuk belajar guna menggapai cita cita di masa depan.
Sedangkan langkah preventif, Polresta Depok telah membentuk Satgas Khusus Anti Tawuran dimana tugas satuan tugas tersebut melakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya aksi tawuran pelajar.
“Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan Patroli di waktu waktu rawan terjadinya tawuran serta memberdayakan elemen lain untuk turut serta dalam melakukan pencegahan terjadinya tawuran pelajar ini”
Langkah represif sebenarnya dilakukan sebagai langkah terakhir untuk menanggulangi peristiwa tawuran ini, namun karena akhir-akhir ini peristiwa tawuran semakin sering terjadi bahkan beberapa kali menimbulkan korban, baik korban luka ringan, berat bahkan kehilangan nyawa.
“Maka Polresta Depok terpaksa mengambil langkah tegas yaitu memproses hukum seluruh pelaku tawuran, ” tegas Azis.
Langkah tegas juga diberlakukan kepada pihak sekolah jika tidak menunjukan upaya signifikan dalam mencegah terjadinya tawuran yaitu dengan memberikan peringatan serta berkoordinasi dengan diknas agar memberikan sanksi kepada pihak sekolah.
“Langkah tegas ini dilakukan oleh Polresta Depok karena menganggap bahwa kita semua harus menyelamatkan anak anak Indonesia dari kegiatan negatif, mereka adalah generasi muda bangsa yang nantinya akan menjadi pewaris keberlangsungan pembangunan Bangsa Indonesia yang beradab, ” pungkasnya. (Wan/WD)