WartaDepok.com – Kelompok pengusaha mebel Indonesia yang tergabung dalam Sedulur Kayu Mebel dan Pengusaha Indonesia (Sekabel) sepakat mendukung pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Ketua Umum Sekabel Indonesia, Setyo Wisnu Broto, alasan mereka mendukung pasangan Prabowo-Gibran adalah karena mereka percaya bahwa seorang presiden yang memiliki latar belakang bisnis akan lebih mampu bertahan dan mengambil keputusan dengan cepat, terutama dalam menghadapi tantangan bisnis.
“Presiden dengan latar belakang bisnis akan lebih bisa bertahan dan cepat mengambil keputusan. Itu yang kami butuhkan. Prabowo itu pengusaha besar, kami yakin akan bisa lebih visioner,” kata Setyo dalam deklarasi pada hari Selasa (2/1/2024).
Mereka meyakini bahwa Prabowo, seorang pengusaha sukses, akan memiliki wawasan yang lebih luas dan visi yang lebih tajam dalam memimpin negara.
Dalam pandangan mereka, memiliki seorang presiden dengan latar belakang bisnis adalah kunci untuk mengatasi berbagai masalah dan memanfaatkan bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030, menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Mereka juga menekankan pentingnya untuk tidak terjebak dalam middle-income trap dan mengoptimalkan bonus demografi sebagai peluang besar bagi Indonesia.
“Jangan sampai kita terjebak pada middle income trap. Jangan sampai kita gagal mendapatkan kesempatan pada bonus demografi, maka pertaruhan Indonesia di sini,” katanya.
Meskipun mereka netral dalam Pemilu 2024 hingga 1 Januari 2024, Sekabel Indonesia setelah melakukan kajian mendalam, melihat kesesuaian visi Prabowo-Gibran dengan program-program yang sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
Mereka menganggap bahwa pasangan ini dapat melanjutkan program pembangunan infrastruktur dan menciptakan peradaban yang sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
“Kalau netral atau golput itu tidak elok, artinya kami seperti tidak peduli pada bangsa ini. Kami melihat bahwa Prabowo-Gibran itu yang identik akan melanjutkan program Jokowi, salah satunya pembangunan infrastruktur untuk menciptakan peradaban,” katanya.
Setyo Wisnu Broto juga mencatat bahwa Presiden Jokowi pernah mengundang pengusaha mebel ke Istana Negara untuk membahas masalah ekonomi, termasuk mencetuskan pembentukan kawasan ekonomi khusus industri kayu.
“Yang luar biasanya ketika kami diundang ke istana cari solusi untuk mencari terobosan di industri mebel, kayu. Beliau mencetuskan dibentuknya kawasan ekonomi khusus (KEK) industri kayu. Ini bagus karena selama ini kami tercerai berai, seperti izin usaha masing-masing harus ngurusi,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mencetuskan gagasan untuk membentuk kawasan ekonomi khusus industri kayu yang telah memperoleh lokasi seluas 2.000 hektare.
Meskipun mereka merasa diundang untuk membahas masalah ekonomi, mereka tidak merasa dipaksa atau diarahkan untuk memilih calon tertentu, karena istana bukan tempat untuk berbicara tentang politik.
“Kami tidak pernah diajak sama sekali atau diarahkan untuk memilih salah satu calon tertentu, karena istana bukan tempat untuk bicara politik,” katanya.