Ragam

Sejarah Asal-usul Daerah Karanganyar, Tanah Kelahiran Ganjar Pranowo

161
×

Sejarah Asal-usul Daerah Karanganyar, Tanah Kelahiran Ganjar Pranowo

Sebarkan artikel ini
Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo

WartaDepok.com – Ganjar Pranowo merupakan seorang politisi yang mencalonkan diri sebagai Presiden 2024 bersama dengan Mahfud MD sebagai Calon Wakil Presiden.

Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah ini lahir pada 28 Oktober tahun 1968 di Kabupaten Karanganyar.

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sudah merumuskan visi misi mereka.

Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari” adalah visi yang diusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Dokumen tersebut juga sudah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober 2023.

Pada 22 Oktober 2023 juga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah menjalani tes Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto di Jakarta.

Kehadiran mereka untuk menjalani tes kesehatan sebagai salah satu persyaratan kelengkapan pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden.

Tanah kelahiran Ganjar Pranowo, Kabupaten Karanganyar terletak di Provinsi Jawa Tengah, sebelah timur Kota Surakarta, sekitar 14 km.

Kabupaten ini berada di utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen, di timur dengan Kabupaten Magetan, di selatan dengan Kabupaten Ngawi, dan di barat dengan Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo.

Kecamatan Colomadu merupakan sebuah kecamatan eksklaf Kabupaten Karanganyar yang terletak di antara Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta.

Asal-usul Daerah Karanganyar

Pemukiman kecil Badran Baru yang berdiri pada tanggal 19 April 1745 ini dianggap sebagai tempat lahirnya Kabupaten Karanganyar. Nyi Ageng Karang alias Raden Ayu Sulbiyah, istri Pangeran Diponegoro dari Keraton Mataram di Kartasura, mendirikan dusun tersebut.

Dia tinggal di pengasingan sejak suaminya diasingkan ke Afrika Selatan oleh Belanda. Legenda mengatakan bahwa Nyi Ageng Karang diberitahu bahwa dia akan bertemu dengan seorang ksatria di masa depan, dikawal oleh tiga pengikutnya.

Ia segera mengenal Pangeran Sambernyawa yang juga dikenal dengan nama Raden Mas Said. Bersama tiga orang pengikutnya, muncullah pria yang kemudian dikenal dengan nama Mangkunegaran I.

Pada saat itu, Karanganyar menjadi salah satu lokasi gerilya Raden Mas Said dalam peperangan melawan Belanda selama 16 tahun sejak tahun 1741 hingga 1757.

Nyi Ageng Karang kemudian memberikan nasehat yang telah diberikan kepada Raden Mas Said. Ia pun memastikan untuk menyediakan makanan dan minuman kepada Raden Mas Said.

Nyi Ageng Karang menyajikan olahan Burung Derkuku, Jenang Katul, dan Legen.

Raden Mas Said terlibat perang gerilya melawan Belanda ketika mendarat di Dukuh Badran Baru. Nyi Ageng Karang mengetahui hal itu dan diberi nasihat.

Nyi Ageng Karang menginstruksikan Raden Mas Said untuk menyusun strategi militer dari pinggiran hingga pusat, seperti orang yang mengonsumsi bubur panas. Mendengar hal itu, Raden Mas Said mengikuti saran Nyi Ageng Karang.

Hasilnya, Raden Mas Said tetap menang berkat nasehat Nyi Ageng Karang. Seiring berjalannya waktu, Karanganyar menjadi tempat bertemunya Nyi Ageng Karang dan Raden Mas Said.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *